Langsung ke konten utama

Postingan

#SuamiIstriMasak Kolaborasi Padukan Budaya

Saya berasal dari Jawa Timur sedangkan suami berasal dari Serang, Banten. Bagi kami, setiap hari memasak adalah sebuah media pertukaran budaya. Berawal dengan adaptasi terhadap bahan memasak yang berbeda. Misalnya, keluwek untuk memasak rawon yang susah ditemui di pasar Rau, Serang sehingga saya susah membuat rawon yang enak. Suami beradaptasi dengan cita rasa asin dan pedas khas Jawa Timur. Saya beradaptasi dengan kulit melinjo tangkil . Dalam pengetahuan saya sebelumnya, kulit melinjo di Jawa Timur selalu dibuang. Di serang, kulit melinjo diolah sebagai masakan rumahan. Selain itu, Jengkol juga makanan yang baru saya ketahui setelah pindah ke Serang. Di Jawa Timur, makanan terbuat dari bahan jengkol sangat jarang dan pohonnya pun tidak banyak. Pernikahan itu sendiri adalah proses saling beradaptasi terutama di bidang masakan dan bagaimana budaya menyatu di atas piring. Oleh karena itu, kolaborasi memasak dengan suami sangat penting. Kolaborasi memasak selain menghasilkan keru
Postingan terbaru

Belajar Investasi di Masa Pandemi

Sejak pandemi yang mengharuskan jutaan penduduk Indonesia untu berada di rumah, saya mulai melirik berbagai jenis investas id media sosial. Ponsel jelas menjadi pegangan saat bangun tidur, suntuk, dan mencari hiburan K-Pop. Di lini masa Ig. Ada beberapa promosi tentang investasi. Awalnya, tahun 2019, dua tahun lalu saya sudah sering mencari informasi mengenai saham, reksadana, dan beberapa instrument investasi. Tapi, hanya untuk dibaca dan direnungkan. Hingga, aku merasa jika investasi hanya untuk direnungkan, tidak akan ada hasilnya. Harus ada kemajuan. Bukan hanya membaca, membacam dan membaca artikel keuangan dan investasi tersebut. Aku membutuhkan aksi dan reaksi. Sampailah pad saat yang berbahagia……..belum, ini masih awal. Yang pertama kali kulakukan. Mempertimbangkan dengan masak-masak pilihan berinvestasi dan yang paling utama adalah belajr untuk menyisihkan uang per bulannya. Ini PR yang luar biasa berat karena mindset jelas harus berubah. Mindset untuk living for paycheck t

Seru dan Praktisnya Aplikasi Berita Kekinian, IDN TIMES App

Setelah beberapa bulan, kegiatan kantor dikerjakan di rumah. Saya mengalami gairah baru untuk menulis seperti saat kuliah dan awal bekerja dulu. Renjana atau gairah menulis ini akan kupertahankan agar kemampuan berliterasi melalui baca-tulis dan media muncul lagi. Tenyata, begitu menyenangkan. Membuka kembali sel abu-abu di otak ini, terasa menggelitik sekaligus menyegarkan. Baru teringat, sstahun lalu pernah mendaftar di IDN times tetapi belum pernah menulis. Lalu, kuputuskan untuk mengunduh aplikasi IDN times di Play Store . Ingin mulai aktif menulis artikel lagi. Mudah atau tidak ya pengoperasian aplikasinya? hmmm..aku coba deh. Nih, tampilan aplikasi saat baru dibuka. Pada kolom “Explore”, pembaca dapat memilih pada “Topik Pilihanmu” dan “Topik Spesial”. Kolom “Notification” akan memberikan informasi jika tulisan kita dikomentari atau di-like oleh pembaca. Demikian pula, jika ada informasi tentang nasib tulisan kita yang sedang di-review oleh IDN Times App. Oleh karena

Keseharian menjadi Section Editor di Jurnal Bebasan

Konnichiwa, Anyeonghaseyo, Selamat siang. Kali ini saya akan menerangkan secara asyik dan seru tentang kegiatan saya di kantor yaitu menjadi section editor jurnal Bebasan OJS. Biar sekalian menyelam dan melampaui tiga pulau. Awalnya, buka dulu nih jurnalbebasan.kemdikbud.go.id Setelah itu, saya masuk ke halaman login dengan menuliskan nama serta password yang tentu saja RAHASIA nah, setelah login akan ketemu halaman ini, KLik "Section Editor" "1 in Review" yang berwarna biru dan klik, setelah itu muncul Setelah itu muncul SUBMISSIONS IN REVIEW. Pada kolom tengah terdapat TITLE (judul makalah) dan di bawahnya ada judul yang berwarna biru dan bisa diklik, Setelah itu,ada #156 Review" untuk mereview. Perhatikan bagian Editor Decision dan unduh fail di Review Version . Section Editor sekaligus memutuskan di scroll down apakah naskah akan ditolak (decline submission) atau diterima dengan revisi (revision require

Ayooo...kirim artikel kalian ke Jurnal Bebasan, Jurnalnya kantor Bahasa Banten

Bagi guru, pemerhati bahasa dan sastra, dosen bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa lainnya, penerjemah, dan civitas akademika lainnya. Jurnal bebasan berawal dari jurnal cetak sejak tahun 2014. Saya menjadi salah satu redaksi pada jurnal tersebut. Beberapa kali menjadi editor dan ernah menjadi pimpinan Redaksi sebelum berpindah ke ojs pada tahun 2018--2019. Mulai tahun 2020, kami beralih ke OJS dengan dukungan bapak Winci Firdaus dari Badan Bahasa sebagai penasehat. Nah, untuk versi cetak dari tahun 2014 sudah ada di archive jurnal OJS. Bagi yang ingin mengakses tulisan yang pernah dikirim, silakan buka halaman jurnal bebasan. Bagi yang baru tahu dan ingin mengirim, kami dengan senang hati menerima tulisan dari bapak dan ibu.

Seharian Membantu Ibu Guru Membuat Blog untuk Belajar dari Rumah

Selama ini sering membuat artikel atau blog untuk diri sendiri. Sekarang, saatnya dimintai tolong untuk membuatkan blog untuk orang lain sambil mengajari. guru itu. Rasanya menantang sekaligus takut kalau salah. Akhirnya, selama hampir dua hari ini aku mengajari beliau. Banyak hal yang berubah dari pengaturan blog sendiri dan aku juga merasa seperti baru belajar lagi Soal dan daftar hadir dibuat dengan google forms. Ini adalah pengalaman baru juga buatku. Mempelajari google forms dengan cepat sembelum mengajarkan ke orang lain sembari telpon teman sana- sini karena merasa bingung juga. BDR kali ini membuatku banyak belajar tentang program baru dan IT. Yang awalnya bingung tentang zoom akhirnya sekarang membiasakan diri. Yah, dengan mengajari yang lain, aku jadi belajar juga. Belajar kan proses seumur hidup. Pada akhirnya, aku juga banyak belajar dari proses menulis yang kulakukan akhir-akhir ini. Mencoba terlibat untuk lebih sering menulis artikel. cerpen, esai, dan puisi.

Kutantang Gaya Mudamu dengan Dare To Be You with Asus VivoBook S14 S433

Yippi..yey..yey... Akhirnya setelah ditunggu sekian lama, Asus VivoBook S14 S433 hadir di kalangan penggemar teknologi sebagai laptop yang memberikan pengalaman baru dan menyenangkan. Ah, pasti sama dengan laptop yang lain, nothing special . Dengerin dulu deh, mahasiswa pasti seneng nih jika ke kampus bawa laptop Asus VivoBook S14 S433. Warnanya ada empat pilihan yaitu, Indie Black , Gaia Green , Dreamy Silver , dan Resolute Red . Udah gitu, modelnya trendy dan ga ketinggalan zaman. Penasaran nih dengan performanya, kakak. Terus kalau harus presentasi di depan kelas juga ga malu-maluin, kan? Pernah tahu processor yang paling banyak dipakai penduduk dunia yaitu processor intel core dengan edisi terbaru yaitu Intel Core 10 th generation . Sangat mumpuni jika laptop digunakan untuk presentasi dan mengerjakan tugas kampus. Saat presentasi, kadang kita takut kehabisan baterai karena butuh waktu lama di depan dan ngerasa malu aja kalo laptop bolak-balik di- charge . Ih, itu